Selasa, 20 Maret 2012

NO PAIN, NO GAIN


Cricket di Indonesia terus melejit, membumbung angkasa, meretas batas-batas keterbatasan bangsa Indonesia. Polemik yang sengaja ‘diciptakan’ pemerintah Indonesia kian memupus harapan banyak orang  untuk berprestasi  di negeri para koruptor ini, dan (mungkin) telah kecewa menjadi  bagian dari bangsa Indonesia yang kian hari kian terpuruk dan (mungkin) akan segera ambruk.

Tapi, Cricket Indonesia memiliki cerita lain. Langkah nasionalisme bangsa Indonesia yang kian tergontai justru menjadi penyulut semangat  para atlet U19 Cricket Indonesia. Sebut saja, Eky Antaria © , Gema Fajar, Desandri, Ahmad Ramdoni, Lucky Angga Kusuma, ‘Pendekar’ Maulana, Muhamad Anjar, Muhaddis,  Gamantika, Agung, Gorav, Ishan Daniel, dan …tetap berani  menegakan kepala dengan semangat di dada demi mengibarkan sang merah putih di kancah Internasional.

Februari 2011 mendatang merupakan pertaruhan nama baik para Cricketers U19 terbaik bangsa Indonesia dalam sebuah kejuaraan Cricket tingkat Internasional di Queen’s Land-Australia. Mereka akan head to head  dengan beberapa negara lautan pasifik lainnya, seperti Jepang, Vanuatu, Papua New Guinie, dan Viji. Dalam beberapa pekan terakhir menjelang keberangkatan para atlet cricket U19 Indonesia melakuakn ‘Traning Camp’ di Cibubur, Jakarta Timur.

“Saya yakin, kali ini, para atlet U19 akan berbuat sesuatu yang lebih baik (mengacu pada kejuaraan sebelumnya yang kurang beruntung),” demikian sang arsitek asal Nusa Tenggara Timur, Yeri Rosongna menegaskan kepada penulis saat bertemu beberapa pekan lalu setelah Camp. Penulis pun berharap sang arsitek, Yeri Rosongna dapat menggenapi ‘firmannya’ untuk sesuatu yang terbaik bagi bangsa Indonesia yang haus akan prestasi.

Nyalakan Semangat Juangmu
No Pain, No Gain. Demikian sebuah pepatah kuno dari Inggris untuk  meringkas sikap semangat juang tinggi, kerja keras, disiplin, komunikatif, respek, dan bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan. Pepatah ini pun berlaku penuh  dalam permainan Cricket yang selalu mengedepankan semangat juang, bertanggung jawab, mengharagai orang lain serta mengapresiasi setiap prestasi, baik kawan maupun lawan.

Mestinya dengan kesadaran penuh engkau menyadari kemajemukan timmu. Pluralitas untuk dihargai, bukan untuk di cela. Ini pernyataan imperative, artinya wajib hukum untuk dijalankan.  Ingatlah, kekuatan bangsa Indonesia adalah keragamannya, dan kekutan tim cricket U19 persisi kekuatan bangsa Indonesia yaitu kemajemukan (plurallis). Dengan menyadari  ini sepenuhnya, maka kesalahan yang pernah dilakukan oleh pendahulumu tidak terulang. Atlet dari NTT berkomunitas sendiri, atlet dari Bali berkomunitas sendiri, atlet dari Jakarta berkomunitas sendiri, atlet dari Bogor berkomunits sendiri, reckless.

Jelas, hal ini tidak baik untuk sebuah tim. Kekuatan dari sebuah tim adalah kerja sama dan saling menyemangati, baik itu saat bertanding maupun saat berada diluar lapangan. Semangat adalah kata kunci untuk sebuah kemenangan dan jangan melepas tanggung jawab mu kepada yang lain. <nand>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar