Cricket di Indonesia terus melejit, membumbung angkasa,
meretas batas-batas keterbatasan bangsa Indonesia. Polemik yang sengaja
‘diciptakan’ pemerintah Indonesia kian memupus harapan banyak orang untuk berprestasi di negeri para koruptor ini, dan (mungkin) telah
kecewa menjadi bagian dari bangsa
Indonesia yang kian hari kian terpuruk dan (mungkin) akan segera ambruk.
Tapi, Cricket Indonesia memiliki
cerita lain. Langkah nasionalisme bangsa Indonesia yang kian tergontai justru
menjadi penyulut semangat para atlet U19
Cricket Indonesia. Sebut saja, Eky Antaria © , Gema Fajar, Desandri, Ahmad
Ramdoni, Lucky Angga Kusuma, ‘Pendekar’ Maulana, Muhamad Anjar, Muhaddis, Gamantika, Agung, Gorav, Ishan Daniel, dan
…tetap berani menegakan kepala dengan
semangat di dada demi mengibarkan sang merah putih di kancah Internasional.
Februari 2011 mendatang merupakan
pertaruhan nama baik para Cricketers U19 terbaik bangsa Indonesia dalam sebuah kejuaraan
Cricket tingkat Internasional di Queen’s Land-Australia. Mereka akan head to head dengan beberapa negara lautan pasifik lainnya,
seperti Jepang, Vanuatu, Papua New Guinie, dan Viji. Dalam beberapa pekan
terakhir menjelang keberangkatan para atlet cricket U19 Indonesia melakuakn
‘Traning Camp’ di Cibubur, Jakarta Timur.
“Saya yakin, kali ini, para atlet
U19 akan berbuat sesuatu yang lebih baik (mengacu pada kejuaraan sebelumnya
yang kurang beruntung),” demikian sang arsitek asal Nusa Tenggara Timur, Yeri
Rosongna menegaskan kepada penulis saat bertemu beberapa pekan lalu setelah
Camp. Penulis pun berharap sang arsitek, Yeri Rosongna dapat menggenapi
‘firmannya’ untuk sesuatu yang terbaik bagi bangsa Indonesia yang haus akan
prestasi.
Nyalakan Semangat Juangmu
No Pain, No Gain. Demikian
sebuah pepatah kuno dari Inggris untuk
meringkas sikap semangat juang tinggi, kerja keras, disiplin,
komunikatif, respek, dan bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan.
Pepatah ini pun berlaku penuh dalam
permainan Cricket yang selalu
mengedepankan semangat juang, bertanggung jawab, mengharagai orang lain serta
mengapresiasi setiap prestasi, baik kawan maupun lawan.
Mestinya dengan kesadaran penuh
engkau menyadari kemajemukan timmu. Pluralitas untuk dihargai, bukan untuk di
cela. Ini pernyataan imperative, artinya wajib hukum untuk dijalankan. Ingatlah, kekuatan bangsa Indonesia adalah
keragamannya, dan kekutan tim cricket U19 persisi kekuatan bangsa Indonesia
yaitu kemajemukan (plurallis). Dengan menyadari
ini sepenuhnya, maka kesalahan yang pernah dilakukan oleh pendahulumu
tidak terulang. Atlet dari NTT berkomunitas sendiri, atlet dari Bali
berkomunitas sendiri, atlet dari Jakarta berkomunitas sendiri, atlet dari Bogor
berkomunits sendiri, reckless.
Jelas, hal ini tidak baik untuk
sebuah tim. Kekuatan dari sebuah tim adalah kerja sama dan saling menyemangati,
baik itu saat bertanding maupun saat berada diluar lapangan. Semangat adalah
kata kunci untuk sebuah kemenangan dan jangan melepas tanggung jawab mu kepada
yang lain. <nand>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar